Menlu RI Lolosnya Israel dari Jeratan Hukum Internasional Jadi Preseden Buruk

Menlu RI Lolosnya Israel dari Jeratan Hukum Internasional Jadi Preseden Buruk

Menlu RI Lolosnya Israel dari Jeratan Hukum Internasional Jadi Preseden Buruk

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, kembali menyuarakan keprihatinan atas perkembangan konflik di

Gaza dan kebijakan internasional yang dinilai tidak adil. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Menlu Retno menilai bahwa lolosnya Israel

dari tanggung jawab hukum atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia menjadi sebuah preseden buruk bagi dunia internasional.

Ia menyebut hal ini sebagai kemunduran serius dalam penegakan hukum internasional, khususnya dalam konteks perlindungan terhadap warga sipil.

Menlu RI Lolosnya Israel dari Jeratan Hukum Internasional Jadi Preseden Buruk

Retno Marsudi menegaskan bahwa perlakuan istimewa terhadap Israel dalam berbagai forum internasional memperlihatkan ketidakadilan yang mencolok.

Ia mengungkapkan bahwa prinsip hukum yang berlaku universal seharusnya ditegakkan tanpa pengecualian.

Menurutnya, jika suatu negara kebal dari jeratan hukum internasional karena dukungan politik dari negara besar, maka kepercayaan terhadap sistem hukum internasional akan terkikis.

Implikasi terhadap Penegakan Hukum Global

Pernyataan Menlu RI mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai lemahnya efektivitas lembaga-lembaga hukum internasional

seperti Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Dewan Keamanan PBB. Ketika negara-negara kuat seperti Israel dapat menghindari

pertanggungjawaban hukum, maka negara-negara lain pun bisa mengikuti jejak serupa.

Hal ini dapat menciptakan efek domino yang berujung pada meningkatnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia secara global.

Indonesia Desak Akuntabilitas dan Keadilan

Dalam berbagai kesempatan, Indonesia secara konsisten mendorong agar pelanggaran yang terjadi di Palestina, termasuk tindakan militer Israel

diselidiki secara adil dan transparan. Pemerintah Indonesia menyerukan agar

Dewan Keamanan PBB tidak terjebak dalam politik blok dan lebih mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.

Retno juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum humaniter internasional sebagai landasan hubungan antarnegara yang beradab.

Reaksi Komunitas Internasional

Respons komunitas internasional terhadap kritik Indonesia cukup beragam. Beberapa negara di kawasan Asia

Afrika, dan Amerika Latin memberikan dukungan moral terhadap pernyataan Menlu RI.

Mereka sepakat bahwa hukum internasional tidak boleh hanya tajam ke negara kecil namun tumpul terhadap negara kuat.

Di sisi lain, negara-negara yang selama ini dikenal sebagai sekutu Israel memilih untuk tidak memberikan tanggapan langsung atau justru menyalahkan pihak-pihak yang mengkritik.

Pentingnya Peran Negara Berkembang

Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara dan anggota aktif dalam berbagai forum internasional, berperan penting dalam memperjuangkan keadilan global.

Menlu Retno mengajak negara-negara berkembang untuk tidak diam melihat ketidakadilan yang terjadi.

Ia menekankan bahwa suara kolektif dari Global South sangat penting untuk memperkuat sistem multilateral yang adil dan setara.

Komitmen Indonesia pada Solusi Damai

Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung solusi damai atas konflik Palestina-Israel melalui jalur diplomasi.

Solusi dua negara (two-state solution) dinilai sebagai satu-satunya jalan yang adil untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina

dan menciptakan perdamaian berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Dalam kerangka tersebut Indonesia mendorong semua pihak untuk menghormati resolusi PBB dan menghentikan semua bentuk kekerasan.

Penutup: Tegaknya Hukum Internasional Jadi Ujian Dunia

Pernyataan tegas Menlu RI terkait impunitas Israel menjadi pengingat bahwa hukum internasional bukan sekadar teks

melainkan komitmen moral yang harus ditegakkan. Jika dunia membiarkan pelanggaran terjadi tanpa pertanggungjawaban

maka tidak hanya keadilan yang terkubur, tapi juga harapan umat manusia terhadap perdamaian yang hakiki. Indonesia, melalui diplomasi aktif dan konsisten, akan terus berada di garis depan perjuangan ini.

Baca juga:Ke Jakarta Fair Kemayoran 2025 Naik Kendaraan Umum, Cek di Sini Infonya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top