Bentrokan Bersenjata Antar Kelompok Terjadi di Kemang
Kemang, kawasan yang biasanya dikenal sebagai pusat gaya hidup dan hiburan di Jakarta Selatan, mendadak mencekam setelah terjadi
bentrokan bersenjata antara dua kelompok pada Jumat malam, 3 Mei 2025. Insiden yang melibatkan senjata api ini membuat warga panik dan aparat kepolisian langsung dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Peristiwa ini memunculkan sejumlah pertanyaan publik terkait latar belakang para pelaku, alasan bentrokan, serta bagaimana senjata api bisa berada di tangan masyarakat sipil.
Dalam artikel ini, kami mengulas secara menyeluruh kronologi bentrokan, identitas kelompok terlibat, hasil penyelidikan awal, serta langkah-langkah yang diambil kepolisian.

Bentrokan Bersenjata Antar Kelompok Terjadi di Kemang
Kemang, kawasan yang biasanya dikenal sebagai pusat gaya hidup dan hiburan di Jakarta Selatan, mendadak mencekam setelah terjadi bentrokan
bersenjata antara dua kelompok pada Jumat malam, 3 Mei 2025. Insiden yang melibatkan senjata api ini membuat warga panik dan aparat kepolisian langsung dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Peristiwa ini memunculkan sejumlah pertanyaan publik terkait latar belakang para pelaku, alasan bentrokan, serta bagaimana senjata
api bisa berada di tangan masyarakat sipil. Dalam artikel ini, kami mengulas secara menyeluruh kronologi bentrokan, identitas kelompok terlibat, hasil penyelidikan awal, serta langkah-langkah yang diambil kepolisian.
Bentrokan Bersenjata Antar Kelompok Terjadi di Kemang
Berdasarkan keterangan saksi mata dan pihak kepolisian, bentrokan terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Kemang Raya. Saat itu, suasana kawasan masih ramai dengan pengunjung restoran, kafe, dan klub malam.
Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api sebanyak dua kali, disusul teriakan dan keributan dari arah tempat parkir salah satu klub malam. Dua kelompok yang diduga sudah berseteru sebelumnya terlihat saling menyerang, bahkan sempat mengeluarkan senjata api dan benda tumpul seperti tongkat serta botol kaca.
Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan yang sedang melakukan patroli langsung menuju lokasi untuk membubarkan keributan. Sekitar pukul 23.15 WIB, situasi berhasil dikendalikan, dan beberapa pelaku berhasil diamankan di tempat kejadian.
Kelompok Terlibat: Dugaan Antara Geng Lokal dan Preman Bayaran
Pihak kepolisian belum secara resmi menyebutkan nama kelompok yang terlibat, namun dugaan kuat mengarah pada dua kubu yang sering terlihat di kawasan Kemang sebagai “penguasa lahan parkir dan keamanan hiburan malam”.
Menurut sumber internal, kelompok pertama dikenal sebagai geng lokal dari daerah Jakarta Selatan, sementara kelompok kedua diduga adalah preman bayaran dari luar kota yang datang untuk menantang pengaruh kelompok lama.
Motif utama bentrokan diperkirakan adalah perebutan lahan parkir ilegal dan pengamanan tempat hiburan malam, yang sering menjadi sumber pendapatan tidak resmi di wilayah tersebut.
Penggunaan Senjata Api: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Publik
Yang membuat peristiwa ini sangat mengkhawatirkan adalah keterlibatan senjata api dalam bentrokan, sebuah kejadian langka di tengah kota besar seperti Jakarta. Tiga tembakan dilepaskan, dua ke udara dan satu diarahkan ke kelompok lawan namun tidak mengenai sasaran.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan satu senjata api jenis pistol rakitan di lokasi, sementara satu senjata lagi diduga dibawa kabur oleh pelaku lain.
“Ini bukan hanya soal bentrokan antar kelompok, tapi juga pelanggaran berat terkait kepemilikan senjata ilegal yang bisa mengancam masyarakat umum,” ujar Kombes Ade dalam konferensi pers Sabtu pagi.
Korban dan Kerusakan: Dua Orang Luka, Satu Kendaraan Rusak
Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan mengalami luka-luka:
-
Satu korban terkena lemparan botol dan mengalami luka di kepala.
-
Satu lagi terkena sabetan benda tajam di lengan kanan.
Keduanya kini dirawat di RSUD Pasar Minggu dan kondisinya stabil. Sementara itu, satu mobil pengunjung yang terparkir di dekat lokasi kejadian mengalami kerusakan parah akibat terkena lemparan benda keras dan terinjak saat keributan berlangsung.
Tindakan Kepolisian: Penangkapan dan Pemeriksaan Intensif
Setelah membubarkan keributan, pihak kepolisian berhasil menangkap lima orang tersangka yang kini telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari kelima orang tersebut, dua di antaranya diduga sebagai pemilik atau pengguna senjata api.
Selain itu, pihak Polres Metro Jakarta Selatan juga telah:
-
Menyita barang bukti berupa senjata tajam, pistol rakitan, dan botol pecah
-
Mengamankan rekaman CCTV dari beberapa titik sekitar lokasi kejadian
-
Menginterogasi sejumlah saksi dan pengelola tempat hiburan malam
Polisi juga akan melakukan uji balistik terhadap senjata yang ditemukan untuk mengetahui asal dan jaringan pemasoknya.
Respons Warga dan Pengelola Tempat Usaha
Peristiwa ini membuat warga dan pengusaha di kawasan Kemang khawatir dan kecewa. Banyak pemilik tempat hiburan mengeluhkan turunnya pengunjung akibat berita bentrokan tersebut.
CERDAS4D SLOT Kemang harusnya jadi tempat yang nyaman untuk hiburan dan nongkrong, bukan arena perang kelompok,” ujar Indra, salah satu manajer bar di kawasan tersebut.
Warga sekitar juga meminta aparat untuk lebih sering melakukan patroli dan memperketat izin pengamanan tempat hiburan malam yang selama ini banyak melibatkan pihak eksternal.
Reaksi Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Satpol PP langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk memantau ulang izin operasional tempat hiburan malam di kawasan Kemang. Evaluasi ini akan mencakup:
-
Pengelolaan parkir resmi dan liar
-
Keterlibatan pihak ketiga dalam keamanan tempat usaha
-
Jam operasional yang berisiko memicu konflik sosial
Beberapa tokoh masyarakat juga mengusulkan agar dibentuk forum koordinasi keamanan wilayah (FKKW) yang melibatkan pemilik usaha, polisi, dan warga lokal untuk mencegah konflik berulang.bACA
Jejak Kasus Lama dan Dugaan Sindikat
Peristiwa bentrokan ini bukan yang pertama kali terjadi di Kemang. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini memang kerap menjadi titik
gesekan antara kelompok preman dan aparat penegak hukum terkait penguasaan wilayah usaha informal.
Pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bahwa insiden ini merupakan bagian dari rangkaian konflik kelompok kriminal terorganisir, yang selama ini menguasai sektor pengamanan liar di Jakarta Selatan.
Kesimpulan: Ancaman Serius yang Butuh Respons Sistemik
Bentrokan bersenjata yang terjadi di Kemang menjadi alarm keras bagi aparat keamanan dan pemerintah daerah.
Tidak hanya soal konflik antar kelompok, namun juga soal pengendalian kepemilikan senjata api ilegal, keamanan wilayah
publik, dan pengawasan terhadap usaha yang melibatkan pihak ketiga sebagai “keamanan”.
Diperlukan langkah sistemik mulai dari penegakan hukum tegas, pengawasan izin usaha hiburan, hingga pemberdayaan
warga lokal agar kawasan seperti Kemang tetap aman, nyaman, dan menjadi pusat kegiatan urban yang sehat.
Kronologi Kejadian: Malam Mencekam di Tengah Kawasan Hiburan
Berdasarkan keterangan saksi mata dan pihak kepolisian, bentrokan terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Kemang Raya. Saat itu, suasana kawasan masih ramai dengan pengunjung restoran, kafe, dan klub malam.
Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api sebanyak dua kali, disusul teriakan dan keributan dari arah tempat parkir salah satu klub malam.
Dua kelompok yang diduga sudah berseteru sebelumnya terlihat saling menyerang, bahkan sempat mengeluarkan senjata api dan benda tumpul seperti tongkat serta botol kaca.
Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan yang sedang melakukan patroli langsung menuju lokasi untuk membubarkan keributan. Sekitar pukul 23.15 WIB, situasi berhasil dikendalikan, dan beberapa pelaku berhasil diamankan di tempat kejadian.
Baca juga:Mobil Rombongan DPRD Medan Mogok saat Terjang Banjir Rob di Belawan
Kelompok Terlibat: Dugaan Antara Geng Lokal dan Preman Bayaran
Pihak kepolisian belum secara resmi menyebutkan nama kelompok yang terlibat, namun dugaan kuat mengarah pada dua kubu yang sering
terlihat di kawasan Kemang sebagai “penguasa lahan parkir dan keamanan hiburan malam”.
Menurut sumber internal, kelompok pertama dikenal sebagai geng lokal dari daerah Jakarta Selatan, sementara kelompok
kedua diduga adalah preman bayaran dari luar kota yang datang untuk menantang pengaruh kelompok lama.
Motif utama bentrokan diperkirakan adalah perebutan lahan parkir ilegal dan pengamanan tempat hiburan malam, yang sering menjadi sumber pendapatan tidak resmi di wilayah tersebut.
Penggunaan Senjata Api: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Publik
Yang membuat peristiwa ini sangat mengkhawatirkan adalah keterlibatan senjata api dalam bentrokan, sebuah kejadian langka di tengah kota besar seperti Jakarta.
Tiga tembakan dilepaskan, dua ke udara dan satu diarahkan ke kelompok lawan namun tidak mengenai sasaran.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan satu senjata api jenis pistol rakitan di lokasi, sementara satu senjata lagi diduga dibawa kabur oleh pelaku lain.
“Ini bukan hanya soal bentrokan antar kelompok, tapi juga pelanggaran berat terkait kepemilikan senjata ilegal yang bisa mengancam masyarakat umum,” ujar Kombes Ade dalam konferensi pers Sabtu pagi.
Korban dan Kerusakan: Dua Orang Luka, Satu Kendaraan Rusak
Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan mengalami luka-luka:
-
Satu korban terkena lemparan botol dan mengalami luka di kepala.
-
Satu lagi terkena sabetan benda tajam di lengan kanan.
Keduanya kini dirawat di RSUD Pasar Minggu dan kondisinya stabil.
Sementara itu, satu mobil pengunjung yang terparkir di dekat lokasi kejadian mengalami kerusakan parah akibat terkena lemparan benda keras dan terinjak saat keributan berlangsung.