Sistem Tiket Kereta Api Sempat Error, Penumpang 'Serbu' Stasiun Gambir

Sistem Tiket Kereta Api Sempat Error, Penumpang ‘Serbu’ Stasiun Gambir

Sistem Tiket Kereta Api Sempat Error, Penumpang ‘Serbu’ Stasiun Gambir

Jakarta – Kekacauan sempat terjadi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi (9 Juli 2025) setelah sistem tiket kereta api mengalami gangguan teknis. Insiden ini menyebabkan antrean panjang penumpang yang kebingungan dan khawatir tidak dapat berangkat sesuai jadwal.

Gangguan pada sistem tiket terjadi sejak pukul 06.00 WIB dan berlangsung selama lebih dari dua jam. Banyak penumpang mengeluhkan tidak bisa melakukan pembelian maupun pencetakan tiket elektronik melalui aplikasi resmi KAI Access, situs web KAI, maupun mesin cetak mandiri di stasiun.

Penumpang Datang Lebih Awal dan Menyerbu Loket

Akibat gangguan ini, penumpang yang semestinya bisa masuk langsung ke peron dengan tiket digital terpaksa mengantre di loket manual. Mereka khawatir tiketnya tidak terbaca atau bahkan dibatalkan secara otomatis.

Beberapa penumpang terlihat datang lebih awal dari jadwal keberangkatan kereta, hanya untuk memastikan bisa mencetak ulang tiket mereka secara manual. Pemandangan antrean panjang pun tidak bisa dihindari di lobi utama dan area pelayanan pelanggan.

“Hari ini saya harus ke Surabaya untuk urusan kerja. Aplikasinya error, saya langsung ke sini dan antre dari pagi. Takut ketinggalan kereta,” ujar Andre (35), salah satu penumpang yang ikut mengantre di Stasiun Gambir.

Respons Cepat dari PT KAI

Pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) langsung bergerak cepat menanggapi keluhan tersebut. Dalam pernyataan resmi, Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang yang terdampak. Ia juga memastikan bahwa gangguan hanya bersifat sementara dan tidak berdampak pada jadwal keberangkatan kereta.

“Gangguan sistem yang terjadi pagi ini berasal dari server utama kami. Tim IT langsung melakukan perbaikan, dan saat ini layanan telah kembali normal,” ujar Joni dalam konferensi pers di Jakarta.

Pihak KAI juga menambahkan bahwa semua penumpang yang memiliki tiket sah akan tetap diberangkatkan meski belum mencetak tiket secara fisik. Petugas di peron diberi instruksi untuk memperbolehkan penumpang naik kereta berdasarkan data manual.

Dampak ke Stasiun Lain dan Jalur Keberangkatan

Tidak hanya di Gambir, beberapa stasiun besar lainnya juga terdampak, seperti Stasiun Pasar Senen, Bandung, dan Yogyakarta. Namun, antrean terparah tercatat terjadi di Gambir karena merupakan stasiun utama untuk keberangkatan kereta eksekutif jarak jauh.

Banyak penumpang dari luar kota yang datang ke Jakarta juga mengalami kebingungan karena tidak mendapatkan informasi secara langsung. Beberapa bahkan mengira jadwal keberangkatan telah dibatalkan.

Evaluasi dan Antisipasi Ke Depan

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi PT KAI terkait sistem digitalisasi layanan. Meski digital memudahkan, namun cadangan sistem atau backup manual perlu diperkuat agar layanan tetap berjalan dalam kondisi darurat.

Pihak KAI menyatakan akan meningkatkan sistem redundansi dan memperbaiki server agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, layanan informasi kepada pelanggan juga akan lebih ditingkatkan, baik melalui media sosial maupun notifikasi langsung di aplikasi.

Reaksi dari Masyarakat

Reaksi masyarakat terhadap gangguan ini cukup beragam. Ada yang menyampaikan keluhan melalui media sosial, namun tidak sedikit pula yang memahami bahwa gangguan teknis bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Yang penting kita diberi solusi dan tidak sampai batal berangkat. Cuma ya harus lebih cepat dikasih info biar nggak panik,” ungkap Dinda (28), salah satu penumpang tujuan Semarang.

Kesimpulan

Gangguan sistem tiket yang terjadi di Stasiun Gambir menunjukkan pentingnya kesiapan teknologi dan antisipasi manual dalam layanan publik. Respons cepat PT KAI patut diapresiasi, namun ke depan sistem perlu dibuat lebih tangguh agar layanan kereta api tetap berjalan lancar tanpa menimbulkan kepanikan penumpang.

Baca juga: Mengapa Pembahasan RUU KUHAP Sekadar Partisipasi Formalitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top