Kebijakan Politik Dan Moneter

Kebijakan Politik Dan Moneter (Amerika Serikat Dengan BI Rate)

Kebijakan Politik Dan Moneter (Amerika Serikat Dengan BI Rate) Keterkaitan antara peta politik Amerika Serikat dan suku bunga
Indonesia mungkin terdengar seperti dua hal yang terpisah jauh.

Namun, dalam dunia ekonomi global yang saling terhubung, keputusan politik di Washington dapat mempengaruhi kebijakan moneter di Jakarta.

Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu elemen utama dalam politik AS yang berdampak besar pada ekonomi global adalah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Kebijakan Politik Dan Moneter

BI Rate Naik Jadi 6,25%, Begini Respons Bankir

Dimana The Fed memainkan peran sentral dalam menentukan suku bunga acuan AS, yang kemudian menjadi patokan bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Disaat The Fed menaikkan suku bunga, hal ini biasanya dilakukan untuk menekan inflasi domestik AS Namun, dampaknya tidak berhenti di sana. Kenaikan suku bunga
AS membuat aset berbasis dolar menjadi lebih menarik bagi investor global.

Sehingga mengakibatkan, aliran modal keluar dari pasar negara berkembang, seperti Indonesia, menuju AS. Tekanan ini sering kali menyebabkan nilai tukar mata uang negara
berkembang melemah terhadap dolar AS, yang pada akhirnya mempengaruhi inflasi domestik.Di sisi lain, ketika politik AS berada dalam ketidakpastian  seperti saat terjadi pergantian presiden atau kebuntuan legislatif di Kongres hal ini juga dapat mempengaruhi kebijakan
ekonomi secara keseluruhan, termasuk keputusan The Fed.

Misalnya, pemerintahan yang condong pada kebijakan fiskal ekspansif dapat mendorong The Fed untuk bertindak lebih agresif menaikkan suku bunga guna menghindari overheating ekonomi.

Indonesia, sebagai bagian dari pasar negara berkembang, tidak dapat menghindari efek domino dari keputusan The Fed. Bahkan Bank Indonesia (BI) sering kali harus menyesuaikan
suku bunga acuannya untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik.

Ketika The Fed menaikkan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR), tekanan terhadap rupiah meningkat. Untuk mencegah pelemahan nilai tukar yang signifikan, BI biasanya menaikkan
suku bunga acuan. Langkah ini dimaksudkan untuk menjaga daya tarik aset berbasis rupiah dan mencegah pelarian modal.
Kemudian kenaikan suku bunga BI berdampak langsung pada biaya pinjaman domestik. Perbankan akan menaikkan suku bunga kredit, yang pada gilirannya mempengaruhi sektor usaha
dan konsumsi masyarakat. Ini adalah dilema bagi BI, karena langkah tersebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top