Bocah Disiksa Delapan Orang Diboyolali Termasuk Ketua RT Kasus ini berhasil diungkap oleh pihak kepolisian, menangkap delapan orang pelaku termasuk Ketua RT setempat.
Peristiwa ini menyoroti isu kekerasan terhadap anak yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Kasus ini bermula dari laporan warga yang merasa curiga dengan adanya suara tangisan dan teriakan dari sebuah rumah di Boyolali.
Bocah Disiksa Delapan Orang Dewasa Disebuah Rumah
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan bahwa bocah tersebut telah menjadi korban kekerasan fisik dan mental oleh sejumlah orang, termasuk Ketua RT di wilayah tersebut.
Menurut informasi dari kepolisian, korban, yang masih di bawah umur, mengalami penyiksaan selama beberapa waktu.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa kekerasan ini dilakukan sebagai bentuk hukuman karena korban dituduh melakukan tindakan yang dianggap melanggar norma setempat
Namun, alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, mengingat kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran hukum berat.
Polisi bergerak cepat setelah mendapatkan laporan dan bukti awal Dalam operasi yang dilakukan, delapan orang berhasil diamankan, termasuk Ketua RT yang diduga memimpin tindakan penyiksaan tersebut.
Kapolres Boyolali menjelaskan bahwa para pelaku akan dijerat dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.
Ancaman hukuman maksimal bagi pelaku kekerasan terhadap anak ini mencapai 15 tahun penjara.
Korban saat ini telah dievakuasi ke tempat yang aman dan mendapatkan pendampingan dari Dinas Sosial dan psikolog Bocah tersebut mengalami luka fisik dan trauma psikologis yang cukup berat.
Dokter yang memeriksa korban menemukan beberapa luka memar dan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Pendampingan intensif dilakukan untuk membantu korban pulih dari trauma yang dialaminya.
Reaksi Masyarakat
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Boyolali dan netizen di media sosial Banyak pihak mengutuk keras tindakan para pelaku, terutama keterlibatan Ketua RT,
yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat di lingkungannya.
Aktivis perlindungan anak juga angkat bicara,” Mereka menyerukan pentingnya edukasi tentang hak-hak anak dan perlindungan dari kekerasan di lingkungan masyarakat
Kasus ini dianggap sebagai bukti bahwa masih banyak orang yang memerlukan pemahaman lebih baik tentang bagaimana memperlakukan anak-anak dengan benar.
Pihak kepolisian menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil, Mereka terus mengumpulkan bukti tambahan
dan memeriksa saksi-saksi lain yang mengetahui kejadian ini.
Kasus ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya melindungi hak-hak anak dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka
Kekerasan terhadap anak adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan harus diberantas hingga ke akar.