Dedi Mulyadi Bantah Pabrik BYD Subang Diganggu Ormas: Cerita Lama, Kini Sudah Aman

Dedi Mulyadi Bantah Pabrik BYD Subang Diganggu Ormas: Cerita Lama, Kini Sudah Aman

Pada 23 April 2025, kota Istanbul, Turki, diguncang oleh gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2.

Guncangan tersebut terjadi sekitar pukul 03.17 waktu setempat dan dirasakan cukup kuat oleh warga di berbagai distrik, termasuk Beylikdüzü, Sisli, dan Kadiköy.

Pusat gempa terletak di kawasan Laut Marmara, yang memang dikenal aktif secara seismik.

Menurut Badan Bencana dan Penanggulangan Darurat Turki (AFAD)

gempa tersebut terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer dan memiliki mekanisme sesar mendatar yang mirip dengan karakteristik gempa-gempa sebelumnya di wilayah tersebut.

Dedi Mulyadi Bantah Pabrik BYD Subang Diganggu Ormas: Cerita Lama, Kini Sudah Aman
Dedi Mulyadi Bantah Pabrik BYD Subang Diganggu Ormas: Cerita Lama, Kini Sudah Aman

Munculnya Gempa Susulan

Tak lama setelah gempa utama, Istanbul mengalami beberapa gempa susulan. Setidaknya tercatat 12 gempa susulan dalam rentang waktu 24 jam setelah guncangan pertama.

Gempa susulan terbesar tercatat berkekuatan Magnitudo 4,8 yang kembali mengguncang kawasan pesisir barat Istanbul pada siang hari.

AFAD memperingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan lainnya, terutama di wilayah yang berada dekat dengan pusat gempa.

Meskipun sebagian besar gempa susulan berintensitas ringan, beberapa di antaranya tetap mampu menimbulkan rasa panik dan kerusakan tambahan di bangunan yang sudah rapuh.

Dampak Kerusakan dan Respons Pemerintah

Gempa utama dan susulan menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang pada beberapa bangunan, termasuk sekolah, rumah sakit, dan rumah-rumah warga.

Dinding bangunan yang retak dan jendela pecah menjadi pemandangan umum di beberapa kawasan.

Pemerintah kota Istanbul bersama tim penyelamat dan pemadam kebakaran segera turun tangan.

Otoritas setempat mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi bangunan tua dan memeriksa struktur bangunan publik, termasuk jembatan dan gedung pemerintahan.

Tim SAR juga didatangkan dari berbagai wilayah untuk membantu proses penyisiran dan pertolongan.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun puluhan warga mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan ringan atau karena kepanikan saat evakuasi.

Reaksi Warga Istanbul

Warga Istanbul yang tinggal di apartemen tinggi dan bangunan tua mengaku panik dan langsung berlarian ke luar gedung saat merasakan guncangan.

Banyak dari mereka memilih bermalam di luar rumah atau tempat penampungan sementara karena khawatir akan gempa susulan.

Media sosial dipenuhi dengan unggahan video dan foto yang memperlihatkan kepanikan, guncangan lampu gantung, serta suasana malam yang mencekam di jalan-jalan utama kota. Beberapa warga menyalahkan kurangnya kesiapsiagaan dan sistem peringatan dini yang masih belum optimal.

Baca juga;Bapak di Lombok Perkosa Anak Kandung Berulang Kali hingga Melahirkan

Penjelasan Ilmiah dan Potensi Kejadian Lanjutan

Menurut para ahli seismologi, gempa ini berkaitan erat dengan Sesar Anatolia Utara, jalur patahan aktif

yang membentang dari Laut Marmara ke wilayah timur Turki. Sesar ini memang kerap menghasilkan gempa

besar secara periodik dan menjadi salah satu jalur seismik paling aktif di Eropa dan Asia Barat.

Dr. Emre Kalkan, ahli gempa dari Universitas Teknik Istanbul, menyatakan bahwa gempa susulan adalah fenomena alami

setelah gempa utama dan bisa terus terjadi selama beberapa hari hingga minggu.

“Warga perlu tenang namun tetap waspada. Struktur bangunan yang rusak harus segera diperiksa

dan kegiatan dalam gedung bertingkat sebaiknya dikurangi hingga kondisi dinyatakan aman,” tegas Dr. Kalkan.

Upaya Mitigasi dan Edukasi Kebencanaan

Pemerintah Turki bersama lembaga internasional dan NGO kini meningkatkan program edukasi dan mitigasi bencana.

Salah satu fokus utama adalah penyediaan pelatihan evakuasi darurat, pembangunan shelter sementara

serta perbaikan struktur bangunan tahan gempa di kawasan padat penduduk.

AFAD juga mengimbau agar warga mengunduh aplikasi peringatan dini, mengingat gempa bisa terjadi kapan saja dan tanpa sinyal awal yang kasatmata.

Selain itu, kegiatan simulasi bencana di sekolah dan perkantoran juga mulai digiatkan kembali.

Penutup: Perlu Kewaspadaan Jangka Panjang

Peristiwa gempa dan gempa susulan di Istanbul menjadi pengingat bahwa kota metropolitan dengan populasi lebih dari 15 juta jiwa ini berada di wilayah rawan bencana.

Meski kerusakan belum tergolong masif, kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus

ditingkatkan agar korban jiwa dan kerugian ekonomi dapat diminimalkan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top