Kerja Sama Indonesia-Rusia Sugiono Apresiasi Dukungan BRICS Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono menerima kunjungan Deputi Menteri Negeri Federasi Rusia, Andrey Rudenko, di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Senin (17/2/2025). Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan diplomatik yang telah terjalin antara kedua negara selama 75 tahun.
Menurut laporan dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia saat ini tengah berfokus pada kerja sama dalam bidang ketahanan pangan dan energi. Oleh karena itu, ia menyambut baik penyelenggaraan “13th Indonesia-Russia Joint Commission on Trade, Economic, and Technical Cooperation” yang direncanakan akan berlangsung di Jakarta pada bulan April mendatang.
Kerja Sama Indonesia-Rusia Sugiono
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono juga mengungkapkan harapannya agar Rusia terus mendukung kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU). Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan perdagangan dan meningkatkan investasi antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU.
Selain itu, Menlu Sugiono menyampaikan harapan agar Rusia dapat terus memberikan dukungan terhadap berbagai program strategis nasional Indonesia, termasuk program Asta Cita. Program ini memiliki peran penting dalam pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dukungan Rusia terhadap Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICS
Dalam kesempatan tersebut, Sugiono juga mengapresiasi dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS yang resmi berlaku sejak awal tahun ini. Bergabungnya Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS diharapkan dapat membuka peluang yang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi, investasi, serta diplomasi multilateral yang lebih erat dengan negara-negara anggota lainnya.
Sebagaimana diberitakan oleh Antara, Rusia menyambut baik langkah Indonesia untuk bergabung dalam BRICS, yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-16 yang diadakan di Kazan, Rusia, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama dengan 12 negara lainnya.
Dari kawasan Asia Tenggara, beberapa negara lain yang juga menjadi mitra BRICS adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Keanggotaan Indonesia dalam BRICS diharapkan dapat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi dan memperluas akses ke pasar global melalui kemitraan strategis dengan negara-negara berkembang lainnya.
Sejarah dan Penguatan Hubungan Indonesia-Rusia
Indonesia dan Rusia telah menjalin hubungan diplomatik selama 75 tahun, dengan berbagai bentuk kerja sama yang terus berkembang di berbagai sektor. Kerja sama yang telah terjalin mencakup bidang perdagangan, investasi, energi, serta pariwisata. Kedua negara juga terus berupaya meningkatkan kolaborasi di sektor teknologi dan pertahanan.
Dalam bidang perdagangan, Rusia menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Eurasia. Sektor energi juga menjadi salah satu fokus utama dalam kerja sama kedua negara, di mana Rusia memiliki peran penting dalam mendukung proyek-proyek energi strategis di Indonesia. Selain itu, sektor pariwisata juga mengalami perkembangan yang pesat dengan meningkatnya jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.
Dengan berbagai bentuk kolaborasi yang terus diperkuat, pertemuan antara Menlu Sugiono dan Deputi Menlu Rudenko diharapkan dapat memperdalam hubungan bilateral dan menciptakan peluang kerja sama yang lebih luas di masa mendatang. Keberlanjutan hubungan Indonesia-Rusia di berbagai sektor diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.