Kepala KUA di Sulteng Tewas Dibacok, Pelaku Langsung Ditangkap
Peristiwa mengerikan terjadi di sebuah Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah,
ketika seorang pria menyerang dan membacok kepala KUA hingga tewas pada Rabu (26/6/2025). Insiden ini mengejutkan
banyak pihak, terutama masyarakat sekitar dan pegawai KUA yang berada di lokasi.
Korban diketahui bernama H. Mahfud (52), yang dikenal sebagai sosok bersahaja dan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan.
Ia tewas di tempat setelah mengalami luka parah akibat senjata tajam yang digunakan pelaku.
Kepala KUA di Sulteng Tewas Dibacok, Pelaku Langsung Ditangkap
Berdasarkan keterangan dari saksi di lokasi, kejadian bermula sekitar pukul 09.30 WITA saat korban tengah berada di ruang kerjanya.
Pelaku, seorang pria berinisial AR (34), tiba-tiba masuk ke kantor KUA dan langsung mengarahkan serangan ke arah korban.
Saksi menyebutkan bahwa AR terlihat membawa parang dan langsung membacok korban beberapa kali tanpa peringatan.
Pegawai KUA lainnya yang berada di kantor sontak panik dan berusaha menyelamatkan diri Beberapa di antaranya mencoba menolong, namun korban sudah terluka parah sebelum pertolongan datang.
Polisi Bergerak Cepat Tangkap Pelaku
Pihak kepolisian dari Polres Parigi Moutong yang menerima laporan segera menuju lokasi. Dalam waktu kurang dari satu jam setelah kejadian
pelaku berhasil ditangkap di sekitar area kantor setelah sempat mencoba melarikan diri ke arah kebun warga.
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Andi Wijaya, menyatakan bahwa pelaku kini sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Barang bukti berupa parang yang digunakan untuk menyerang juga telah disita.
“Pelaku langsung ditangkap tanpa perlawanan. Saat ini kita fokus pada proses penyelidikan lebih dalam terkait motif dan latar belakang penyerangan,” kata AKBP Andi.
Motif Masih Didalami
Hingga kini, motif penyerangan masih belum dipastikan secara resmi. Namun, menurut informasi awal dari warga
pelaku diduga memiliki dendam pribadi terhadap korban. Ada pula dugaan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, meski hal tersebut belum dapat dipastikan sebelum pemeriksaan psikologis dilakukan.
Pihak kepolisian telah menghubungi keluarga pelaku untuk mencari informasi tambahan, serta mengamankan rekaman CCTV di sekitar kantor KUA untuk menelusuri kronologi lebih rinci.
Reaksi Warga dan Kementerian Agama
Masyarakat Parigi Moutong, khususnya komunitas keagamaan, menyampaikan duka dan keprihatinan mendalam atas insiden ini.
Banyak yang tak percaya bahwa Mahfud, tokoh yang dikenal damai dan ramah, menjadi korban kekerasan hingga kehilangan nyawa.
Kementerian Agama melalui kantor wilayah Sulawesi Tengah juga telah menyampaikan pernyataan resmi, mengecam tindakan kekerasan tersebut dan meminta aparat menindak tegas pelaku. Kemenag juga memastikan akan memberikan dukungan kepada keluarga korban, baik secara moril maupun administratif.
Keamanan Kantor Layanan Publik Jadi Sorotan
NADIA4D Kasus ini membuka kembali pertanyaan mengenai keamanan di kantor-kantor layanan publik terutama yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Banyak pihak meminta agar KUA dan instansi serupa memperketat sistem keamanan, termasuk memasang CCTV, menyediakan petugas keamanan, dan memperbaiki sistem kontrol akses ke dalam ruangan.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa pegawai pelayanan publik juga memiliki risiko kerja yang tinggi dan perlu perlindungan yang memadai.
Penutup: Harapan Akan Proses Hukum yang Tegas
Masyarakat berharap kasus pembacokan terhadap kepala KUA ini ditangani dengan serius oleh aparat penegak hukum.
Keluarga korban pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian, seraya meminta agar pelaku dihukum seadil-adilnya.
Saat ini jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya di bawah pengawalan keluarga dan rekan sejawat.
Doa dan penghormatan mengalir dari berbagai pihak sebagai bentuk solidaritas dan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan.
Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Pembobolan Rumah di Depok, Tiga Kali Beraksi