Kronologi Beni Residivis Narkoba Bunuh Kakak di Jaktim, Berawal Transaksi Sabu

Kronologi Beni Residivis Narkoba Bunuh Kakak di Jaktim, Berawal Transaksi Sabu

Kronologi Beni Residivis Narkoba Bunuh Kakak di Jaktim, Berawal Transaksi Sabu

Kasus tragis ini berawal dari keterlibatan dua saudara kandung, Beni (40) dan Dede (47), dalam jaringan peredaran narkoba jenis sabu.

Beni mendapatkan paket sabu dari seseorang bernama Nanang, lalu membagi setengahnya kepada Dede untuk dijual kembali. Namun, saat hasil penjualan disetorkan, jumlahnya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Ketidaksesuaian itu memicu ketegangan antara Dede dan Nanang, serta membuat Beni ikut terseret dalam konflik.

Kronologi Beni Residivis Narkoba Bunuh Kakak di Jaktim, Berawal Transaksi Sabu

Perselisihan tentang setoran yang tidak lengkap membuat Beni tertekan dari dua arah: dari Nanang yang menagih hasil, dan dari kakaknya yang dianggap tidak bertanggung jawab.

Ketegangan semakin memuncak setelah beberapa hari pertengkaran. Emosi yang tak terkendali pun memicu tindakan nekat Beni. Perseteruan yang sebelumnya hanya berupa adu argumen, berakhir menjadi aksi kekerasan berdarah.

Penusukan Terjadi di Jatinegara

Pada Jumat petang, 18 Juli 2025 sekitar pukul 18.15 WIB, di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Beni melakukan penusukan terhadap Dede.

Penyerangan terjadi secara mendadak di jalan umum, bahkan dekat pos polisi. Beni menusuk korban di bagian leher, lengan, dan tangan.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, korban meninggal dunia pada Sabtu pagi akibat luka parah yang dideritanya.

Upaya Pelarian dan Penangkapan Beni

Setelah kejadian, Beni langsung kabur keluar kota. Ia sempat bersembunyi beberapa hari di wilayah Jawa Barat. Namun berkat penyelidikan intensif dari aparat kepolisian, pelaku akhirnya berhasil ditangkap di daerah Purwasari, Kabupaten Kuningan.

Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan dan pelaku langsung dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Riwayat Kriminal Pelaku dan Korban

Baik pelaku maupun korban diketahui memiliki catatan kriminal sebagai residivis kasus narkoba. Keduanya pernah ditangkap dan diproses secara hukum atas pelanggaran serupa beberapa tahun lalu.

Rekam jejak tersebut menjadi latar belakang kuat bagaimana lingkungan dan pergaulan lama bisa kembali menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran kejahatan yang sama.

Motif Pembunuhan: Dendam dan Tekanan

Motif utama dalam kasus ini berkaitan langsung dengan ketidaksesuaian hasil transaksi sabu. Beni merasa malu dan tertekan karena harus mempertanggungjawabkan kesalahan Dede kepada pemberi barang.

Diduga, Beni sebenarnya berencana menemui Nanang untuk menyelesaikan masalah. Namun, ketika emosinya memuncak dan tidak bisa mengontrol kemarahan, Beni justru melampiaskannya pada kakaknya sendiri.

Proses Hukum dan Status Tersangka

Beni kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan. Ia dijerat dengan pasal tentang pembunuhan berencana yang bisa membawanya

pada hukuman berat, termasuk kemungkinan hukuman penjara seumur hidup. Kepolisian juga tengah menelusuri jaringan narkoba yang lebih besar yang terlibat dalam kasus ini, termasuk sosok Nanang sebagai pemasok sabu.

Tanggapan Masyarakat dan Aparat

Kasus ini menyita perhatian publik karena memperlihatkan betapa narkoba tidak hanya merusak pelaku, tetapi juga merusak relasi keluarga.

Masyarakat menyayangkan bahwa persaudaraan bisa berakhir tragis hanya karena transaksi barang haram.

Pihak kepolisian pun menyerukan bahwa ini menjadi momentum untuk meningkatkan pengawasan terhadap mantan narapidana narkoba yang kembali ke lingkungan masyarakat.

Perlunya Rehabilitasi dan Pencegahan Ulang

Kasus ini menjadi refleksi bahwa sistem rehabilitasi terhadap pengguna dan pengedar narkoba masih belum efektif.

Banyak residivis yang kembali ke pola lama karena kurangnya dukungan sosial, ekonomi, maupun psikologis. Pengawasan setelah bebas dan upaya pembinaan menjadi hal penting agar tragedi seperti ini tidak terulang.

Kesimpulan: Tragedi Keluarga Akibat Narkoba

Pembunuhan yang dilakukan Beni terhadap kakaknya sendiri menjadi simbol dari dampak destruktif narkoba dalam lingkungan keluarga.

Diawali oleh persoalan sabu yang tampak sepele, peristiwa ini berujung pada kematian dan jeratan pidana berat. Kasus ini bukan hanya tentang kriminalitas, tetapi juga tentang gagalnya reintegrasi sosial bagi mantan pengguna dan pengedar.

Baca juga: Polisi Periksa 20 Saksi Kasus Siswa SMP Dikeroyok saat MPLS di Blitar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top