Menhan Sjafrie Kunjungi Qatar Guna Pererat Kerja Sama 2 Negara Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam bidang pertahanan, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara kedua negara dalam sektor strategis.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kompleks Kementerian Pertahanan Qatar di Doha, Menteri Sjafrie Sjamsoeddin bertatap muka langsung dengan mitranya, Menteri Pertahanan Qatar, Sheikh Saoud bin Abdulrahman bin Hassan bin Ali Al Thani. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun komunikasi tingkat tinggi antar dua institusi pertahanan nasional.
“Saya telah melaksanakan pertemuan pengenalan dengan Menteri Pertahanan Qatar, yang menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Qatar di bidang pertahanan,” ujar Menteri Sjafrie dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu (13/4).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan saling pengertian. Keduanya membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama, termasuk peningkatan interoperabilitas militer, pertukaran informasi intelijen, serta pengembangan teknologi pertahanan.
Menhan Sjafrie Kunjungi Qatar Pererat Kerja Sama
Menteri Sjafrie menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjalin kemitraan pertahanan yang bersifat jangka panjang, menyeluruh, serta adaptif terhadap tantangan global yang terus berkembang. Ia menekankan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan Qatar tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kapasitas militer masing-masing negara, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian kawasan.
“Dalam pertemuan tersebut, kami menegaskan komitmen Indonesia untuk mempererat kemitraan pertahanan yang tidak hanya strategis tetapi juga visioner. Ini merupakan langkah konkret untuk menjawab dinamika keamanan global dan regional yang semakin kompleks,” jelasnya.
Lebih lanjut, kedua negara sepakat untuk memperluas cakupan kerja sama dalam bidang teknologi pertahanan, termasuk dalam pengembangan sistem kendaraan udara tanpa awak (drone), keamanan siber, serta kemampuan rudal jarak menengah dan balistik. Kesepakatan ini didasarkan pada kesamaan visi untuk meningkatkan ketahanan nasional dan kemandirian dalam industri pertahanan.
“Kami melihat adanya potensi besar untuk melakukan kolaborasi di sektor teknologi pertahanan, seperti pengembangan drone, sistem pertahanan siber, hingga teknologi rudal. Hal ini akan menjadi titik tolak bagi penguatan kapabilitas militer yang berbasis teknologi mutakhir,” tambah Menhan Sjafrie.
Selain itu, dibahas pula inisiatif untuk menyelenggarakan pertukaran perwira antarkedua negara sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas sumber daya manusia militer. Pertukaran ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman lintas budaya, profesionalisme, serta kemampuan teknis personel militer.
Latihan bersama antara angkatan bersenjata Indonesia dan Qatar juga menjadi salah satu agenda penting yang masuk dalam pembahasan. Latihan gabungan tersebut dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan, koordinasi operasional, serta integrasi antar satuan militer dalam menghadapi ancaman asimetris maupun bencana kemanusiaan.
Guna Pererat Kerja Sama 2 Negara
Dalam dialog yang berlangsung terbuka dan konstruktif itu, Menteri Pertahanan Indonesia juga menyampaikan apresiasinya atas peran aktif Qatar dalam mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Ia menyatakan dukungan Indonesia terhadap inisiatif-inisiatif diplomasi yang dilakukan Qatar, terutama terkait upaya penyelesaian konflik di Palestina dan Ukraina.
“Indonesia mendukung penuh peran Qatar dalam berbagai upaya mediasi dan diplomasi perdamaian, baik dalam konteks konflik Palestina maupun krisis kemanusiaan di Ukraina. Diplomasi yang dilakukan Qatar telah memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan ruang dialog dan penyelesaian damai,” ucapnya.
Lebih jauh, kedua negara menyepakati pentingnya pembentukan umbrella agreement atau kesepakatan induk sebagai kerangka hukum dan institusional dalam kerja sama pertahanan bilateral. Kesepakatan ini akan menjadi landasan formal bagi penyusunan rencana aksi, pelaksanaan program-program strategis, serta evaluasi berkala atas kemajuan kerja sama.
Sebagai bagian dari langkah penguatan hubungan jangka panjang, disepakati pula pembentukan forum dialog tahunan antar Kementerian Pertahanan kedua negara. Forum ini akan menjadi wadah untuk bertukar pandangan strategis, memperbarui kebijakan pertahanan, serta merespons isu-isu keamanan regional dan global secara terkoordinasi.
“Pembentukan forum dialog tahunan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan kerja sama yang berkelanjutan, terukur, dan berdampak langsung bagi kepentingan nasional kedua negara,” ujar Sjafrie.
Menurutnya, kerja sama pertahanan Indonesia dan Qatar merupakan bagian dari upaya menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera melalui pendekatan kolaboratif dan non-konfrontatif. Ia menegaskan bahwa pendekatan diplomasi pertahanan yang inklusif dan saling menghargai adalah kunci dalam membangun keamanan bersama.
Baca Juga : Prabowo Puji Kemenhub Polri Turunkan Kecelakaan Di Mudik 2025
“Kami memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk kawasan yang aman dan damai. Kerja sama militer yang saling menguntungkan akan mendukung pencapaian stabilitas regional dan memperkuat kepercayaan antarbangsa,” pungkasnya.
Kunjungan kerja Menteri Pertahanan RI ke Qatar ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara di sektor pertahanan. Ke depan, diharapkan tercipta kerja sama yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang bagi perdamaian dunia.