Zelensky Menekankan Kesepakatan Mineral

Zelensky Menekankan Kesepakatan Mineral Pada Gedung Putih

Zelensky Menekankan Kesepakatan Mineral Pada Gedung Putih Trump dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025). Pertemuan ini akan menjadi momen penting bagi kedua negara, terutama dengan penandatanganan kesepakatan yang memberikan akses khusus kepada Amerika Serikat terhadap sumber daya mineral langka yang terdapat di Ukraina.

Kesepakatan ini sekaligus menandai berakhirnya ketegangan antara kedua pemimpin negara tersebut. Sebelumnya, Trump sempat melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Zelensky sebagai seorang diktator, menyusul penolakan Ukraina untuk memberikan akses terhadap sumber daya mineral langkanya kepada Amerika Serikat.

Namun, dalam upaya untuk memperoleh dukungan dari Washington, terutama setelah Trump menunjukkan sikap lebih condong ke Rusia, Zelensky akhirnya menyetujui perjanjian ini. Keputusan ini diambil dalam rangka menjaga hubungan baik antara kedua negara serta mengamankan kepentingan strategis Ukraina di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Zelensky Menekankan Kesepakatan Mineral

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) pada 25 Februari 2025, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) pada 23 Februari 2025.

Dalam beberapa hari terakhir, sikap Trump terhadap Zelensky mengalami perubahan signifikan. Kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, serta Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, turut berperan dalam mencairkan ketegangan antara Washington dan Kyiv.

“Saya sangat menghormatinya. Kita akan kembali memiliki hubungan yang baik,” ujar Trump dalam konferensi pers pada Kamis, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP.

Trump juga menarik kembali pernyataannya yang menyebut Zelensky sebagai diktator, suatu label yang sebelumnya ia enggan cabut meskipun dalam berbagai kesempatan ia juga menolak menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai diktator.

Ketika ditanya oleh wartawan mengenai pernyataan kontroversialnya terhadap Zelensky, Trump tampak menghindar dengan mengatakan, “Apakah saya pernah mengatakan hal itu? Saya tidak yakin pernah mengatakannya.”

Ketegangan antara kedua pemimpin negara ini berawal dari penolakan awal Zelensky terhadap perjanjian yang memberikan Amerika Serikat akses eksklusif terhadap berbagai sumber daya alam Ukraina, termasuk minyak, gas, dan logam tanah jarang. Zelensky menuntut jaminan keamanan dari AS sebagai bagian dari kesepakatan ini, tetapi Trump menolak memberikan komitmen tersebut.

Namun, Trump tetap bersikeras bahwa perjanjian ini penting bagi Amerika Serikat guna mendapatkan kembali miliaran dolar yang telah diberikan kepada Ukraina dalam bentuk bantuan militer dan finansial selama beberapa tahun terakhir. Pada akhirnya, Zelensky setuju untuk datang ke Gedung Putih dan menandatangani kesepakatan tersebut.

Perjanjian ini akan memberikan Amerika Serikat hak eksplorasi terhadap sebagian besar kekayaan mineral Ukraina. “Kami akan menambang, menambang, dan terus menambang sumber daya Ukraina,” ujar Trump dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis.

Sementara itu, Zelensky mengungkapkan bahwa kesepakatan ini akan menjadi dasar bagi negosiasi lebih lanjut. Ia menyatakan bahwa pejabat dari kedua negara masih akan mendiskusikan secara lebih rinci tentang bentuk jaminan keamanan bagi Ukraina serta nilai finansial yang terlibat dalam kesepakatan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top