Anomali Cuaca Timur Tengah

Anomali Cuaca Timur Tengah: Banjir Dikota Tua Tewaskan 2 Orang

Anomali Cuaca Timur Tengah: Banjir Dikota Tua Tewaskan 2 Orang dengan badai debu dahsyat yang menyapu sejumlah negara seperti Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania sejak akhir pekan lalu. Fenomena atmosfer ini memicu berbagai dampak signifikan mulai dari gangguan lalu lintas udara dan darat, banjir bandang, hingga evakuasi darurat di sejumlah lokasi wisata utama.

Pemerintah di ketiga negara tersebut telah mengaktifkan sistem peringatan cuaca darurat, termasuk mengeluarkan peringatan merah (red alert) yang menandakan ancaman serius terhadap keselamatan publik. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang seiring dengan pergerakan sistem badai yang belum menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Salah satu dampak paling mencolok dari cuaca ekstrem ini terjadi di Yordania, tepatnya di situs arkeologi Petra, yang selama ini dikenal sebagai ikon pariwisata dunia dan tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO. Hujan deras yang turun secara tiba-tiba menyebabkan aliran air meningkat secara drastis di kawasan tersebut, memicu banjir bandang yang menggenangi jalur-jalur wisata utama seperti Al Khazneh (The Treasury), Siq (ngarai sempit menuju Petra), dan Biara (The Monastery).

Anomali Cuaca Timur Tengah: Banjir Dikota Tua

Anomali Cuaca Timur Tengah: Banjir Bandang Terjang Kota Tua Petra Tewaskan 2 Orang, Arab Saudi Tertutup Badai Debu - Global Liputan6.com

Otoritas Taman Arkeologi Petra segera menutup seluruh akses menuju situs tersebut sejak Minggu siang (4/5), setelah situasi dinilai berbahaya bagi pengunjung. Penjualan tiket dihentikan tepat pukul 12.00 waktu setempat, dan upaya evakuasi dilakukan terhadap lebih dari 1.700 pengunjung yang berada di area wisata saat itu.

“Seluruh protokol keselamatan diterapkan secara ketat oleh tim kami bekerja sama dengan Direktorat Pertahanan Sipil Yordania. Kami berhasil mengevakuasi mayoritas pengunjung tanpa cedera,” ujar Yazan Mahadin, Komisaris Taman Arkeologi Petra, dalam pernyataan resminya.

Meski sebagian besar pengunjung berhasil diselamatkan dengan selamat, sebuah tragedi tetap terjadi di wilayah Wadi Al Nakhil dekat kota Ma’an, Yordania. Seorang perempuan asal Belgia bersama anak lelakinya dilaporkan tewas akibat terseret arus banjir saat mengikuti kegiatan wisata petualangan di kawasan tersebut. Keduanya merupakan bagian dari kelompok wisatawan internasional.

Dua anak lainnya yang turut serta dalam kegiatan tersebut berhasil diselamatkan oleh tim SAR setempat. Jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi dan pengurusan lebih lanjut oleh Kedutaan Besar Belgia.

Pihak Direktorat Keamanan Publik Yordania menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih terus dilanjutkan, mengingat adanya laporan orang hilang dari beberapa wilayah lain seperti Tafileh dan Al Hasa. Laporan awal menyebutkan adanya sejumlah wisatawan dan penggembala ternak yang terjebak banjir di lokasi-lokasi terpencil.

Situasi di Arab Saudi dan Kuwait

Sementara itu, di Arab Saudi, badai debu yang menyelimuti sejumlah wilayah seperti Riyadh, Hail, dan Tabuk menyebabkan visibilitas menurun drastis, dengan jarak pandang terbatas hingga kurang dari 500 meter di beberapa area. Akibatnya, otoritas penerbangan sipil Arab Saudi terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan domestik dan internasional demi menjaga keselamatan penumpang.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melalui akun resminya menyerukan kepada masyarakat untuk tetap berada di dalam ruangan dan menghindari aktivitas luar ruang kecuali dalam keadaan darurat. Layanan medis darurat juga disiagakan untuk merespons lonjakan pasien dengan gangguan pernapasan yang dipicu oleh paparan debu halus dalam jumlah besar.

Banjir Bandang di Jeddah, Arab Saudi, 2 Tewas

Di Kuwait, kondisi serupa menyebabkan lumpuhnya aktivitas pelabuhan dan transportasi darat. Otoritas Meteorologi Nasional Kuwait mengeluarkan peringatan keras bagi pengemudi agar menunda perjalanan jauh hingga kondisi membaik. Di beberapa area, warga mengalami pemadaman listrik dan gangguan telekomunikasi akibat badai yang disertai angin kencang.

Dampak Ekologis dan Kesehatan

Ahli meteorologi dari Middle East Weather Observatory (MEWO) menjelaskan bahwa badai debu kali ini dipicu oleh kombinasi antara angin permukaan kencang dari utara dan ketidakstabilan atmosfer yang menciptakan kondisi ideal bagi pergerakan partikel debu dalam skala besar.

“Fenomena ini bukan hanya ancaman terhadap keselamatan publik, tetapi juga membawa dampak serius terhadap kesehatan masyarakat, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis,” ujar Dr. Nabil Al Hashimi, spesialis lingkungan dan iklim dari MEWO.

Ia juga mengingatkan bahwa badai debu semacam ini berpotensi membawa mikroorganisme dan polutan lintas negara, yang dapat memperparah kondisi sanitasi di wilayah padat penduduk.

Sejumlah langkah mitigasi telah diterapkan oleh pemerintah setempat, termasuk penutupan sekolah, pengalihan rute transportasi umum, dan penyediaan tempat evakuasi sementara bagi warga terdampak. Di Yordania, pemerintah juga berkoordinasi dengan berbagai lembaga internasional dan kedutaan besar negara sahabat untuk menangani dampak terhadap wisatawan asing.

“Keamanan warga dan wisatawan adalah prioritas utama. Kami akan terus memberikan pembaruan situasi dan menyiagakan semua sumber daya yang ada untuk memastikan penanganan krisis ini berjalan maksimal,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Yordania.

Penutup

Badai debu yang saat ini melanda sebagian besar wilayah Timur Tengah menjadi pengingat akan meningkatnya frekuensi fenomena cuaca ekstrem di kawasan tersebut. Dengan kondisi geografis yang rentan terhadap kekeringan dan perubahan iklim, koordinasi regional antarnegara menjadi penting untuk mengantisipasi bencana serupa di masa mendatang.

Masyarakat diminta tetap waspada, memantau perkembangan informasi dari otoritas resmi, dan mengikuti anjuran keselamatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

Baca Juga : Potret Jokowi Utusan Prabowo Tiba di Roma Jelang Pemakaman Paus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top