Wali Kota Surabaya Klaim Tak Larang Warga Kibarkan Bendera One Piece

Wali Kota Surabaya Klaim Tak Larang Warga Kibarkan Bendera One Piece

Wali Kota Surabaya Klaim Tak Larang Warga Kibarkan Bendera One Piece

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan klarifikasi terkait isu yang sempat mencuat di media sosial mengenai larangan pengibaran bendera bertema anime One Piece.

Ia menyatakan tidak pernah mengeluarkan kebijakan resmi yang melarang warga mengekspresikan kecintaannya terhadap tokoh-tokoh budaya populer seperti anime, termasuk mengibarkan bendera bajak laut dari serial tersebut.

Pernyataan ini muncul setelah muncul video viral yang menampilkan petugas Satpol PP diduga menertibkan atribut One Piece

yang dikibarkan di salah satu kawasan permukiman di Surabaya menjelang Hari Kemerdekaan. Klarifikasi dari pihak Wali Kota disampaikan untuk menghindari kesalahpahaman publik dan menjaga suasana kondusif.

Wali Kota Surabaya Klaim Tak Larang Warga Kibarkan Bendera One Piece

Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, berbagai ekspresi kreatif mulai terlihat di lingkungan warga, termasuk hiasan dan bendera beraneka tema.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah bendera Jolly Roger, lambang bajak laut yang populer dari serial One Piece.

Beberapa warga menjadikan bendera tersebut sebagai dekorasi alternatif selain Bendera Merah Putih.

Namun, situasi ini menuai perdebatan. Sebagian pihak menilai penggunaan bendera non-nasional saat menjelang hari kemerdekaan kurang tepat, sementara yang lain memandangnya sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya pop yang tidak mengganggu makna nasionalisme.

Respons Satpol PP Surabaya

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya menegaskan bahwa tindakan penertiban yang dilakukan di lapangan bukan berarti larangan resmi. Petugas hanya menjalankan tugas menjaga ketertiban dan memastikan bahwa simbol-simbol nasional tidak tergantikan atau terabaikan dalam momentum penting seperti 17 Agustus.

Pihak Satpol PP juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengutamakan pemasangan Bendera Merah Putih sebagai simbol utama nasionalisme. Namun, mereka tidak melarang secara total adanya atribut lain selama tidak melanggar norma hukum atau mengandung unsur provokatif.

Tanggapan Warganet dan Komunitas Anime

Isu ini ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak penggemar One Piece yang merasa kecewa jika benar ada pelarangan terhadap bendera favorit mereka. Namun setelah adanya klarifikasi dari Wali Kota, sebagian besar warganet menyambut positif dan mengapresiasi sikap terbuka Pemkot Surabaya.

Komunitas anime di Surabaya juga menyampaikan apresiasi terhadap pernyataan Eri Cahyadi Mereka menyatakan siap bekerja sama untuk memastikan

dekorasi yang digunakan tetap menghormati simbol negara dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Mengedepankan Toleransi dan Kreativitas

Eri Cahyadi juga mengajak warga untuk merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat kebersamaan dan kreativitas.

a mengingatkan bahwa ekspresi seni dan budaya harus tetap sejalan dengan nilai-nilai nasionalisme.

Selama tidak bertentangan dengan hukum dan etika, pemerintah kota mendukung bentuk-bentuk perayaan yang mencerminkan semangat gotong royong.

Wali Kota berharap, kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak mudah menyimpulkan atau menyebarkan informasi sebelum ada klarifikasi.

Ia mengingatkan pentingnya komunikasi dua arah antara warga dan pemerintah agar setiap kebijakan bisa dipahami secara utuh.

Penutup: Ruang Ekspresi yang Sehat di Tengah Perayaan Nasional

Kontroversi seputar bendera One Piece menjadi contoh bagaimana budaya pop bisa bersinggungan dengan ruang publik dan perayaan kenegaraan.

Namun, dengan komunikasi terbuka dan pemahaman bersama, perbedaan ekspresi bisa dikelola dengan sehat.

Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan bahwa sikap inklusif dan menghargai keberagaman ekspresi

warganya adalah kunci menjaga keharmonisan, terutama di tengah semangat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Duka Menyelimuti Rumah Driver Ojek Online yang Ditemukan Tewas dalam Kardus di Gresik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Back To Top